5.19.2012

Ga?lau

"Mau kuliah dimana kamu?". Gue menjawab dengan muka yakin "FKUI". Padahal dibalik muka tersebut ada SESUATU. Dari dulu sebelom gue lahir pun (loh), ralat, dari sebelom gue masuk SMA gue emg pingin di kedokteran. Dan di saat itu gue optimis. Kalo ditanya gue sekarang optimis atau gak ya, di antara itu.

Well, kalo dari lubuk hati yg paling dalam. Ngeliat bagaimana ketatnya masuk universitas dan unggulan pula, rasanya udah mau nyelem ke kolam paus. Saingannya bisa orang se Indonesia itu. Kalo keterima bayarannya mayan yak. Udah mau kelas 12 nih, masih belom bisa yakinin diri sendiri mau masuk universitas mana.

Beberapa hari yang lalu ini, guru lukis gue di suatu kursus di Kemang (nama dirahasiakan) menceritakan muridnya yang sukses di Australia dengan hasil karya seninya yang berupa fine art. Dia bilang gue harus cari jaringan di dalam negeri ataupun luar (jaringan: kumpulan sel- sel yang sejenis, eh salah ya bu itu mah pelajaran guru tersayang :* ) karena lukisan gue sudah memasuki fase profesional (?). Dari dulu gue juga pengen masuk kuliah seni di luar negeri. Kenapa di luar negeri? Karena disini (negara republik tercinta) seni kurang dihargai. Makanya banyak penyanyi yang lebih memilih berkarya di luar negeri.

Selain itu, gue juga pengen masuk jurusan tari di luar negeri juga tentunya. I love to dance, but i dont really good at it (menurut saya). Gue ga punya teknik sebagus mereka (siapa?) yang bisa ngangkat kaki sampe kuping ataupun muter layaknya gasing. Gue cuma nari dari hati gue dan mencoba jujur (asik banget yak).

Udah dulu ya guys. Makasih yang sudah menghabiskan waktu membaca posting2 an gue *terharu*
GB :*

" I dance because no matter what's happening, going to happen, or has happened, no longer matters. Almost like a trance, life seems to become still and peaceful even its only for a minute"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar